Menghidupkan Hati Dengan Ilmu

Orang yang mati hatinya akan susah menerima kebenaran, akan sulit berpaling dari kerusakan, bahkan Allah SWT menggambarkan kedudukan mereka dalam surat Al-A’raf ayat 179 179. “ mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai”.
Ibnu Katsir menjelaskan ayat tersebut, hewan ternak tidak pernah menyalahi hakikat penciptaannya, sedangkan manusia yang mati hatinya perbuatannya melebihi perbuatan hewan (tidak mengikuti aturan Allah dalam mengatur kehidupan).
Oleh karena itu, Lukmanul Hakim telah menasihati anaknya dengan perkataan ‘Wahai anakku, duduklah bersama sama ulama dan berbincanglah bersama mereka dengan penuh kesungguhan, maka Allah akan menghidupkan segala isi hati hambanya dengan cahaya hikmah ilmu-Nya sebagaimana menyuburkan bumi dengan menurunkan hujan’.
Demikian juga Muaz bin Jabal pernah menegaskan: “Tuntut olehmu akan ilmu sesungguhnya menuntut ilmu kerana Allah akan menjadikan kamu takut kepada-Nya. Menuntut ilmu adalah ibadah, menghafal ilmu merupakan tasbih, membicarakannya pula adalah jihad dan sekiranya kamu ajarkan kepada orang yang tidak mengetahui adalah sedekah. Manakala menghabiskan waktu dengan ahli ilmu merupakan pendekatan diri kepada Allah dan ilmulah yang memberi pengetahuan terhadap kamu soal halal haram, makruh atau syubhah yang akan terpelihara diri kamu dari api neraka”.
Pentingnya berilmu dan mengamalkan serta mengajarkan adalah mendekatkan kita kepada Allah SWT. Ilmu lah yang akan menjaga dzikir kita selalu kepada Allah. Dengan ilmu pula yang selalu menjaga kita dari perbuatan-perbuatan yang dimurkai Allah.
Senantiasalah mencari ilmu kerana ia menyegarkan hati yang telah terkulai layu. Sekiranya kita melaksanakan ilmu yang kita ketahui ia akan menerangi jalan kebahagiaan dunia dan akhirat, karena ilmu satu satunya yang dapat menjinakkan jiwa yang liar serta menghidupkan hati yang mati. Hati yang mati ini tiada yang dapat menghidupkannya melainkan ilmu dan iman serta keikhlasan beribadah kepada Allah saja. Yang dimaksudkan dengan menghidupkan hati dengan ilmu ialah dengan senantiasa berdzikir, beristighfar, bersholawat kepada Rasulullah, memaafkan kesalahan orang lain, ikhlas, murah hati dan jauh dari maksiat. Wallahu’alam